Cast : Park Keiko (imaginari girl), Geum Aiino (imaginary girl), Shim Changmin, Kim Jaejoong, Jung Yunho, Park Yoochun, Kim Junsu, Yoona, Tiffany, Jessica, Leetuk, etc.
Soundtrack : In My Room
Genre : Romance [terserah, mau di anggap kaya gimana juga boleh]
Note : mian, kalo ceritanya ada yang di mengerti atau gak menarik sama sekali.
Cerita ini Cuma karangan yang gak bener kejadian. So, safely read.
“Park Keiko!!” suara itu membangunkanku dari mimpi-mimpi indah tidurku.
“ne umma?!”
“bangun, sudah siang ini! Cepat mandi dan berangkat sekolah sana!”
“ne umma!”
Berat rasanya aku langkahkan kaki ini menuju kamar mandi.
“kenapa pintu ini? Kenapa susah di buka? Seperti terkunci?” seruku saat hendak membuka pintu kamar mandi itu.
“hey.. tunggu sebentar! Aku sedang mandi!!” timbal seseorang dari dalam.
“hyung?! Kenapa mandi di kamar mandiku?!” tanyaku kesal.
“keran di kamar mandiku mati, makanya aku mandi di sini!”
“ihh . . kenapa harus kamar mandi di kamarku sih ?” tanyaku ulang, tapi kali ini tak ada jawaban.
Beberapa saat kemudian*
“ahh . . mandi di pagi hari memang sangat menyegarkan!” seru hyungku yang baru keluar dari kamar mandi. Saking kesalnya, aku langsung menerobos masuk ke dalam kamar mandi.
“ji..naga..beorin..eorin..shijeoren..lalalalala”
“hyung! Berhenti! Suaramu membuat aku gila!” seruku saat mendengarkan hyungku itu bernyanyi sambil menyetir mobil. Namun, bukannya berhenti bernyanyi, dia malah mengeraskan suaranya.
“Kei, kamu tau kenapa aku menyanyikan lagu itu berulang-ulang?” Tanya hyung padaku.
“kenapa aku harus tau? Lagi pula aku tidak mau tau!”
“ah ya sudah”
“sudah, fokus saja menyetir, jangan sampai kita datang terlambat ke sekolah!” timbalku.
Mobil itupun melaju cepat . .
Sesampainya di sekolah*
“Kei!” seru Aiino, teman sekelasku menyapa.
“Aii!”
“ayo cepat! Oppa-oppa keren lagi pada main basket di ruang olah raga!” Aii menggandeng tanganku.
“oppa-oppa keren??”
“TVXQ Keiko! TVXQ!” jawab Aiino.
“aduh Aii, mereka itu Cuma sekumpulan orang pabo #digaplokCassi#mian..mian#” timbalku.
“mwo?! Pabo!? Kenapa kamu bisa berfikir seperti itu?!”
“karena hyungku salah satu anggotanya!!” seruku sambil menunjuk kearah para member TVXQ yang sedang bermain basket.
“harusnya kamu merasa beruntung punya oppa yang populer seperti hyungmu itu!”
“hufss . . aku gak suka punya oppa kaya dia!” eramku dalam hati.
Tak ku alihkan pandangan dari jendela dalam kelas untuk melihat hujan yang turun di luar sana, hingga aku larut dalam lamunan.
“Park Keiko!!”
“mwo?? Ahh Shin??”
“maju kedepan! Kerjakan soal di papan tulis!”
Aku tak bisa mengontrol pikiranku saat melihat soal di depan mataku. Untuk beberapa saat aku terpaku sampai . . .
“Shin, saya rasa Keiko tidak bisa mengerjakan soal itu, boleh saya membantunya?” seru seorang namja yang selama ini aku kagumi.
“Taemin? Lee Taemin?! Apa benar dia ingin membantuku?” seruku dalam hati. Langkah kakinya yang semakin mendekat membuat aku gemetar. Hatiku menjadi nyaman saat melihat wajahnya yang super kalem itu.
“Shin, saya sudah selesai mengerjakannya” serunya sambil melangkah kembali ke tempat duduknya.
“bagus! Sekarang kamu Keiko, kembali ke kursimu dan jangan melamun lagi!”.
Tanpa menjawab, aku kembali ke tempat dudukku.
Waktu istirahat aku pakai untuk membaca di perpustakaan bersama Aiino, tiba-tiba seseorang menutup mataku dari belakang.
“siapa sih?! Jangan bercanda deh!! Gak lucu!” kesalku.
“dor!! Hey Kei!” seru hyungku mengagetkan,
“hyung! Pergi sana! Kamu hanya mengganggu saja!” seruku dangan kesal.
“ehh, jangan seperti itu pada hyungmu ini! Secara tidak langsung hyungmu ini adalah Shim Changmin! Member dari TVXQ yang sangat terkenal” timbalnya sambil menepuk dada membanggakan diri.
“Aii, ayo kita pergi! Ada orang gila di sini!” ajakku pada Aiino.
“tapi, aku mau ngobrol dengan Changmin oppa!”
“sudah nanti saja!!”
Secepat kilat aku pergi dari tempat hyungku berada. Entah mengapa aku sangat benci pada hyungku sekarang, padahal dulu aku sangat menyayanginya.
“mau kemana kita, Kei?” Tanya Aiino padaku.
“tidak tau! Yang penting tidak dekat dengann orang tadi!”
“orang tadi? Hyungmu?”
“yupz”
“Kei, kenapa kamu sangat benci pada Changmin oppa? Diakan keluargamu”
“aku sendiri tidak tau kenapa bisa benci pada hyungku itu”
“dari kapan?”
“mungkin sejak awal masuk sekolah menengah ini, dari awal aku sudah tidak mau satu sekolah dengan hyungku itu, tapi umma tetap memaksa”
“Cuma karena itu?”
“mungkin ada yang lain, tapi aku tidak tau” seruku.
Lorong sekolah memang sangat panjang, sampai aku dan Aiino tak terasa sampai di perempatan lorong.
“tunggu, kita mau lewat mana?” Tanya Aiino lagi.
“bagaimana kalau ke kantin, perutku sekarang kelaparan” jawabku.
“ayo!” timbal Aiino
“Kei, kamu mau makan apa? Aku akan pesankan untukmu” seru Aiino.
“samakan saja denganmu” jawabku.
Aiino pergi untuk memesan makanan dan meninggalkan ku di meja kantin.
“boleh aku duduk di sini, Kei?” seru Taemin yang datang membuyarkan lamunanku.
“ehh...hhmmpppp bo..leh boleh” jawabku gugup.
“sedang melamun apa? Sepertinya sangat serius?” serunya lagi. Jantungku kini mulai berdebar cepat.
“ahh tidak, tidak melamunkan apa-apa” jawabku.
“Kei, boleh aku minta bantuanmu?”
“bantuaku? Boleh, mau di Bantu soal apa?”
“aku ingin minta tandatangan hyungmu, bisakan?” serunya.
“apa? Tanda tangan hyungku? Bi..sa” timbalku.
Ternyata semua orang sama, mendekatiku hanya karena hyungku yang terkenal itu.
Tak lama Aiino kembali dengan beberapa makanan di tangannya.
“ehh ternyata ada Taemin” seru Aiino.
Taemin hanya membalas sapaan Aiino dengan senyum manisnya.
“kenapa lama sekali? Aku sudah kelaparan, Aii!” seruku.
“mian..mian, antriannya panjang sekali” jawab Aiino sambil duduk dan menaruh makanan di atas meja.
“hhmmppp kalau begitu, aku boleh minta nomor ponselmu?” Tanya Taemin padaku.
“ya, tentu saja boleh 062198253634” jawabku dengan kecewa.
“ok, sudah aku save. Mungkin nanti malam aku akan menelponmu, bye” seru Taemin sambil meninggalkan kantin.
“hhaah? Sudah tukeran nomor ponsel ternyata? Hebat kamu Kei! Namja yang selama ini kamu suka bakal nelpon kamu nanti malam!” seru Aiino.
Aku tidak tau harus bagaimana, apa harus senang karena Taemin mulai dekat denganku atau sedih karena Taemin dekat denganku hanya ingin lebih kenal dengan hyungku.
to be continued__________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar